PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. ALAM INDAH GRAHA UTAMA

[Cerita pengalaman proses rekrutmen pekerjaan ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya, menurut pandangan saya dan berusaha untuk tidak memihak, menjatuhkan atau mengubah sudut pandang pembaca menjadi negatif terhadap perusahaan. Tujuan tulisan ini semata-mata hanya untuk membagi pengalaman dan memberi gambaran kepada pembaca yang mungkin akan melalui proses rekrutmen yang sama. Selamat membaca dan berpikir secara bijak.]

Bisa dibilang PT. Alam Indah Graha Utama ini merupakan perusahaan kedua yang saya lalui proses seleksinya. Awalnya saya melamar perusahaan ini melalui Jobstreet dengan posisi yang dibutuhkan adalah Estimator Fasade. Setelah beberapa minggu melamar, ternyata saya mendapat panggilan untuk melakukan tes interview di kantor PT. Alam Indah yang terletak di Komplek Pergudangan Margomulyo.

Pada hari tes, saya hadir di tempat terlalu cepat dari yang dijadwalkan. Sehingga saya harus menunggu sekitar 30 menit di luar ruangan. Fyi, perusahaan ini memiliki kantor yang digabung dengan gudang. Jadi memang di komplek pergudangan ini merupakan gudang-gudang perusahaan yang di dalamnya juga terdapat kantor. Untuk PT. Alam Indah sendiri, pada bagian bawah full digunakan sebagai gudang, sedangkan kantornya ada di bagian lantai 2 sisi kiri depan.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pemilik perusahaan tersebut datang dan mempersilahkan masuk untuk memulai proses tes. Pada saat itu, yang dijadwalkan tes hanya saya. Sehingga tanpa menunggu antrian dengan peserta lain, saya langsung melalui tes pada saat itu juga. Kantor dari perusahaan ini tidak terlalu besar tapi cukup nyaman, dengan 3 ruang yaitu ruang kerja dengan kapasitas sekitar 5-6 meja kerja, ruang meeting (yang digunakan proses interview), ruang kecil hanya untuk 2 orang (saya kurang paham ruang ini untuk bagian apa, tapi sepertinya bagian administrasi dan bagian yang paling sering berhubungan dengan pegawai di gudang), dan satu ruang lagi kamar mandi. Menurut pengamatan saya, perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga. Karena saat saya masuk ke dalam kantornya, perusahaan ini di komando oleh Bapak, Ibu dan dua anak lelakinya, yang merupakan keluarga Chinesse. Saat itu saya melakukan interview dengan anaknya yang nomor dua, saya sebut saja Koko 2. Materi interviewnya tidak jauh dari CV yang saya bawa pada saat itu. Mulai dari tempat tinggal, keluarga, kuliah, kendaraan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan CV. Kemudian saya juga ditanya mengenai sejauh mana yang saya ketahui tentang perusahaan tersebut, lalu dilanjutkan dengan penjelasan dari Koko 2 bahwa perusahaan ini adalah perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang aluminium dan kaca. Mulai dari penghitungan kebutuhannya sampai penyedia materialnya.

Proses interview berlangsung sekitar 30 menit. Kemudian saya diambil alih oleh anak yang nomor pertama (Koko 1) untuk langsung diberikan tes yang berkaitan dengan posisi Estimator Fasade. Awalnya saya khawatir karena belum memiliki ilmu sama sekali di bidang penghitungan material. Namun ternyata sebelum memulai tes, saya dikenalkan terlebih dahulu jenis-jenis material yang perlu dihitung dan bagaimana cara mengitungnya (secara umum). Nah, baru setelah itu saya diberi gambar kerja gedung bertingkat di laptop dan ditugaskan untuk mencoba menghitung kebutuhan berbagai material yang dibutuhkan pada gedung tersebut. Bagian ini yang menurut saya bagian paling melelahkan. Karena dalam waktu 1 jam saya harus menyelesaikan hitungan-hitungan yang cukup detail yang baru saja saya pelajari beberapa menit yang lalu.

Alhamdulillah saya cukup lancar melalui proses tersebut walaupun kepala langsung cenut-cenut hehe. Setelah selesai, proses kembali dilanjutkan dengan interview pertanyaan yang berkaitan dengan tes hitung sebelumnya. Apakah saya merasa bisa atau malah kesulitan, apa saya merasa sanggup kalau harus memiliki job desc seperti itu, berapa lama saya bisa menyelesaikan penghitungan satu gedung, dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan kapan saya bersedia memulai bekerja dan berapa gaji yang saya inginkan. Pada pertanyaan terakhir ini tidak banyak negosiasi yang ditawarkan karena saya meminta gaji UMK Surabaya pada saat itu dan Koko 1 dan ayahnya langsung menyetujui dan untuk kenaikan gaji akan dilihat dari kinerja saya pada perusahaan.

Setelah itu, interview berakhir dan untuk keputusan diterima atau tidak akan diinformasikan kembali. Total waktu yang saya habiskan pada proses tersebut hampir 3 jam dengan kepala nyut-nyutan karena efek menghitung detail angka dan galau akan melanjutkan di perusahaan tersebut atau tidak.

Tidak sampai seminggu, saya dihubungi kembali oleh PT. Alam Indah, tapi saya tidak tahu apa yang akan diinfokan perusahaan tersebut. Karena sepulang dari tes interview saat itu, dengan berat hati saya memutuskan tidak melanjutkan perjalanan di perusahaan tersebut. Sehingga saat PT. Alam Indah kembali menghubungi, saya memutuskan untuk tidak menjawab panggilan tersebut. Sampai tiga hari berturut-turut, saya masih dihubungi dan tetap tidak menjawab. Sampai akhirnya tidak ada panggilan lagi.

Saya tidak menjelaskan detail apa yang membuat saya yakin untuk menolak bekerja di perusahaan tersebut. Karena sesungguhnya masih ada beberapa hal yang saya sayangkan harus melepas dari perusahaan tersebut. Pertama, perusahaan tersebut masih memiliki bidang yang berkaitan dengan kuliah saya. Belum tentu selanjutnya saya bisa mendapat tawaran di bidang yang sama. Kedua, gaji yang diberikan sudah sesuai dengan yang saya inginkan pada saat itu. Namun, saya adalah orang yang mengutamakan kenyamanan dalam melakukan segala hal. Dan pada saat proses interview ada banyak hal yang saya baca dari lingkungan pekerjaan tersebut yang membuat saya kurang yakin dapat nyaman dan bertahan di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, daripada saya harus memaksakan diri dan berujung dengan perasaan yang lebih tidak enak, lebih baik saya memilih untuk tidak memulai sesuatu yang akhirnya tidak akan berakhir indah. Asik.

Sekian. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Terima kasih